Desain Arsitektur Untuk Rumah Tropis dan Rumah Subtropis

Bedanya rumah tropis dan subtropisSelayaknya dalam memilih pakaian yang tepat untuk digunakan pada kondisi cuaca tertentu, membangun rumah pada daerah yang tropis dan subtropis pastinya juga mempunyai perbedaan. Ciri mendasar tentang perbedaan rumah tropis dan subtropis terletak pada kontruksi bangunannya. Ini dikarenakan setiap iklim mempunyai pengaruh masing-masing terhadap kekuatan material bangunan itu sendiri. Desain arsitektur untuk rumah tropis dan rumah subtropis pasti berbeda, sehingga dapat dibilang bahwa iklim tropis lebih bersahabat jika dibanding dengan iklim subtropis.

Sebagaimana yang sudah diketahui, iklim tropis hanya berisikan dua musim saja, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Sedangkan pada daerah yang mempunyai iklim subtropis, cuaca bisa sangat bervariasi mulai dari musim dingin, musim panas, musim semi dan musim gugur. Dengan banyaknya cuaca yang selalu datang bergantian, secara tidak langsung hal ini akan berpengaruh pada tingkat ketahanan rumah itu sendiri. Karenanya, jenis material dan kontruksi yang digunakan juga harus berbeda.

Rumah tropis identik terbuka

Dilihat dari segi biaya pembuatan, jenis rumah tropis masih lebih murah jika dibandingkan dengan tipe rumah subtropis. Rumah tropis tidak membutuhkan material yang benar-benar kuat, bahkan rumah tropis bisa dibangun hanya dengan menggunakan material bambu. Dari segi kontruksi, pembuatan rumah tropis bisa dibilang lebih mudah daripada rumah subtropis. Karena hanya untuk melalui dua musim, kontruksi rumah tropis tidak harus sekokoh mungkin. Menata saluran air di rumah tropis juga lebih mudah karena tidak akan terpengaruh oleh cuaca.

Rumah tropis sangat identik dengan konsep keterbukaan. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan lubang angin pada tiap atas dinding rumah. Celah ini dimaksudkan sebagai sirkulasi angin pada saat musim kemarau. Selain itu, jenis rumah tropis kerap menggunakan atap yang menjuntai atau yang biasa disebut sebagai overhang. Dalam bahasa keseharian, overhang biasa disebut dengan teritisan. Teritisan mempunyai fungsi sebgai penahan air agar tidak masuk ke dalam rumah ketika hujan.

Tertutupnya rumah subtropis

Pada daerah dengan iklim subtropis, jenis rumah yang digunakan sangat jauh berbeda dibanding dengan rumah tropis, baik dari segi materialnya maupun segi kontruksinya. Dari segi material, bangunan rumah subtropis harus menggunakan bahan yang tebal dan kuat. Kondisi seperti ini dibutuhkan untuk menahan hawa dingin yang masuk ketika musim dingin tiba. Material yang digunakan untuk atap juga harus kuat agar bisa menahan salju atau dedaunan yang jatuh ketika sedang musim.

Karena harus melalui banyak musim dalam satu tahun, kontruksi rumah subtropis haruslah kokoh. Hal ini diperlukan guna menahan daun-daun dan salju yang jatuh. Rumah subtropis biasanya menggunakan tembok yang digunakan sebagai penyangga sekaligus dinding rumah. Hal ini tidak terjadi pada rumah tropis yang masih menggunakan tiang sebagai penyangga. Alhasil dengan model kontruksi sedemikian rupa, rumah tropis kerap diidentikkan dengan rumah tertutup. Model tertutup sangat diperlukan untuk mencegah hawa dingin yang akan masuk ke rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *